Fokus Bisnis - Terpaksa Menutup Penulisan Artikel Blog
Segala sesuatu membutuhkan fokus terutama pada bisnis. Hal ini untuk memaksimalkan hasil. Termasuk fokus bisnis yang sedang saya lakukan, dengan tujuan menghasilkan yang terbaik. Kebetulan saya sedang mengurus jadwal kursus blogging yang membutuhkan penambahan materi, dalam hal ini penulisan. Ketika fokus pengurusan kursus berkaitan dengan penulisan maka aktifitas penulisan lain yang tidak ada kaitannya dengan materi kursus, sementara ditunda. Sekali lagi, ingin mendapatkan hasil yang maksimal dalam hal ini.
Biasanya saya mengurus penulisan untuk penulisan artikel.
Anda sanggup menganalisa sendiri bagaimana penghasilan saya setiap bulan kalau rutin menghasilkan 4 klien per bulan. Biasanya para pemesan lebih menyukai paket jasa artikel sehingga harga yang harus dibayar sekitar 150.000 atau 200.000 per paket. Kalau 4 pemesan berarti menerima 600.000. Jumlah menyerupai ini masih berstatus honorer, kecil. Apakah saya harus konsisten dengan penghasilan menyerupai itu? Tentu tidak. Saya ingin menaikan penghasilan menjadi lebih besar pada tingkat pegawai PNS.
Demi meningkatkan penghasilan, kini mau berfokus membuatkan materi untuk kebutuhan kursus menciptakan blog bisnis. Dalam satu bulan, kira-kira, saya akan menulis untuk update materi taktik blogging bisnis hasil intisari para pakar blogger dan tentu penjelasannya sesuai dengan pengalaman saya. Sebelumnya sudah menawarkan materi namun dalam hal teknis pembuatan blog.
Pengembangan materi selanjutnya yakni mengenai materi terapi menulis. Memang sudah menawarkan materi tersebut. Tetapi ada pengembangan lagi yang lebih bersifat melengkapi, barangkali menjadi lebih baik dalam kualitas skill penulisan akseptor kursus dan khususnya saya sendiri.
Tujuan membuatkan materi yang paling masuk nalar yakni meningkatkan penjualan. Memang sudah terjadi penjualan. Tetapi penjualan dari jadwal kursus blog bisnis masih belum besar, setingkat pegawai PNS. Alasan lain yakni alasannya yakni saya lebih menyukai penambahan materi ke dalam paket pembelajaran daripada nemambah produk penjulan. Di samping tidak perlu repot menciptakan banyak halaman sales letter dan taktik penjualan, juga untuk memuaskan akseptor kursus. Jelas sekali akseptor kursus akan dipuaskan alasannya yakni lebih menghemat uang tetapi tidak berhemat dalam mendapatkan materi kursus.
Untuk itu, sementara saya berhenti mengupdate artikel untuk blog bisnis ini. Barangkali anda pelanggan blog ini, sanggup menunggu bulan depan, kemungkinan, untuk mendapatkan informasi terbaru yang sanggup jadi berharga untuk diri anda.
Saya pun berhenti mendapatkan klien baru. Memang masih ada beberapa yang nenanyakan mengenai jasa artikel tetapi mereka tahu bahwa bulan kini sedang tidak mendapatkan klien. Bahkan ada yang bertanya, “Bulan depan sudah buka?”. Saya pun menghubungi beberapa klien (pemesan artikel sebelum tutup) untuk melambatkan penulisan. Ya, mereka baiklah saja (walaupun kepaksa :-)).
Bagaimana fokus bisnis untuk jadwal kursus blogging bisnis yang sedang saya bangun? Berikut penjelasannya yang sanggup menjadi wangsit untuk anda dalam bisnis jadwal kursus online:
Menambah materi lebih meringkas media penjualan produk informasi. Bayangkan kalau mempunyai 10 ebook yang layak dijual, berapa halaman sebagai media penjualannya? Tentu akan menciptakan 10 halaman. Per halaman berarti harus diberi sales letter yang berbeda. Belum dalam hal penjualan, harus menciptakan proyek marketing online 10 kali lipat. Pembuatan sales letter sudah menjadi kerepotan sendiri, bagaimana kalau ditambah 10 kali lipat proyek marketing?
Prinsip pertambahan materi terinspirasi dari situs membership milik #Gm Susanto yang selalu royal memberi materi terbaru seputar internet marketing alias bisnis online. Semoga saja dengan menjiplak gaya berbisnis Gm Susanto, penjualan untuk jadwal kursus blogging saya sanggup meningkat tiap bulannya.
Bagaimana taktik memberi informasi update materi tanpa ada alat autoresponder atau web khusus login membership di ketika mempunyai jumlah akseptor kursus lebih dari 100 orang? Hal ini tentu merepotkan. Namun, lebih merepotkan kalau harus mengurus 100 akseptor kursus tanpa materi yang mendetail. Justru menambah materi untuk mengurangi ketidakpahaman mereka sehingga hanya fokus pada pemberitahuan dan menawarkan file mengenai update materi.
File web minisite responsive sanggup sebagai alternatif bagi mereka yang lebih menyukai atau menginginkan web penjualan biasa yang tidak memakan kawasan di hosting langsung namun sanggup menggunakan domain pribadi.
Seperti yang anda tahu, sanggup menciptakan halaman web di blogspot dengan menggunakan domain atau tidak. Tetapi kalau menggunakan blogspot, ada dua tampilan di mesin pencari, yaitu tampilan masih menggunakan subdomain dan juga yang sudah berdomain. Walaupun tidak dikatakan duplikat konten, tetapi alhasil kurang menarik.
Bisa juga menciptakan halaman web dengan wordpress. Tetapi menggunakan wordpress cukup mengurangi kapasitas penyimpanan file di hosting. Belum lagi kalau berhadapan dengan hosting tertentu yang ketat dalam seleksi plugin gratisan, sanggup bermasalah kalau halaman web diberi plugin, misal plugin SEO. Ini pengalaman saya yang pernah terjadi error ketika menggunakan plugin SEO. Ketika ditanya, ternyata pengamannya besar lengan berkuasa sehingga sangat sensitif pada plugin gratisan.
Solusi terbaik yang bersifat sementara, untuk orang yang tidak terlalu penting menggunakan web minisite namun menginginkannya, lebih baik menggunakan file web biasa. Tentunya, dengan desain yang manis serta responsive, sanggup bersaing dengan web minisite dari blogspot atau wordpress.
Karena file web perlu mengalami pengeditan sesuai selera saya − tentunya sesuai panduan buku Husen Alatas−, sehingga membutuhkan waktu dalam proses pergantiannya.
Sebenarnya sudah simpulan pengeditan web member area. Namun dalam hal pengembangan member area yang lebih mendukung kesan “program kursus”, masih membutuhkan waktu dalam perbaikan.
Anda sanggup menganalisa sendiri bagaimana penghasilan saya setiap bulan kalau rutin menghasilkan 4 klien per bulan. Biasanya para pemesan lebih menyukai paket jasa artikel sehingga harga yang harus dibayar sekitar 150.000 atau 200.000 per paket. Kalau 4 pemesan berarti menerima 600.000. Jumlah menyerupai ini masih berstatus honorer, kecil. Apakah saya harus konsisten dengan penghasilan menyerupai itu? Tentu tidak. Saya ingin menaikan penghasilan menjadi lebih besar pada tingkat pegawai PNS.
Demi meningkatkan penghasilan, kini mau berfokus membuatkan materi untuk kebutuhan kursus menciptakan blog bisnis. Dalam satu bulan, kira-kira, saya akan menulis untuk update materi taktik blogging bisnis hasil intisari para pakar blogger dan tentu penjelasannya sesuai dengan pengalaman saya. Sebelumnya sudah menawarkan materi namun dalam hal teknis pembuatan blog.
Pengembangan materi selanjutnya yakni mengenai materi terapi menulis. Memang sudah menawarkan materi tersebut. Tetapi ada pengembangan lagi yang lebih bersifat melengkapi, barangkali menjadi lebih baik dalam kualitas skill penulisan akseptor kursus dan khususnya saya sendiri.
Tujuan membuatkan materi yang paling masuk nalar yakni meningkatkan penjualan. Memang sudah terjadi penjualan. Tetapi penjualan dari jadwal kursus blog bisnis masih belum besar, setingkat pegawai PNS. Alasan lain yakni alasannya yakni saya lebih menyukai penambahan materi ke dalam paket pembelajaran daripada nemambah produk penjulan. Di samping tidak perlu repot menciptakan banyak halaman sales letter dan taktik penjualan, juga untuk memuaskan akseptor kursus. Jelas sekali akseptor kursus akan dipuaskan alasannya yakni lebih menghemat uang tetapi tidak berhemat dalam mendapatkan materi kursus.
Untuk itu, sementara saya berhenti mengupdate artikel untuk blog bisnis ini. Barangkali anda pelanggan blog ini, sanggup menunggu bulan depan, kemungkinan, untuk mendapatkan informasi terbaru yang sanggup jadi berharga untuk diri anda.
Saya pun berhenti mendapatkan klien baru. Memang masih ada beberapa yang nenanyakan mengenai jasa artikel tetapi mereka tahu bahwa bulan kini sedang tidak mendapatkan klien. Bahkan ada yang bertanya, “Bulan depan sudah buka?”. Saya pun menghubungi beberapa klien (pemesan artikel sebelum tutup) untuk melambatkan penulisan. Ya, mereka baiklah saja (walaupun kepaksa :-)).
Bagaimana fokus bisnis untuk jadwal kursus blogging bisnis yang sedang saya bangun? Berikut penjelasannya yang sanggup menjadi wangsit untuk anda dalam bisnis jadwal kursus online:
Penambahan Materi Kursus
Sudah dijelaskan, bahwa berhenti memberi informasi di blog dan menutup jasa artikel alasannya yakni ada penambahan materi kursus. Materi kursus yang di maksud lebih kepada penulisan sehingga harus ada yang dikorbankan dalam hal penulisan juga.Menambah materi lebih meringkas media penjualan produk informasi. Bayangkan kalau mempunyai 10 ebook yang layak dijual, berapa halaman sebagai media penjualannya? Tentu akan menciptakan 10 halaman. Per halaman berarti harus diberi sales letter yang berbeda. Belum dalam hal penjualan, harus menciptakan proyek marketing online 10 kali lipat. Pembuatan sales letter sudah menjadi kerepotan sendiri, bagaimana kalau ditambah 10 kali lipat proyek marketing?
Prinsip pertambahan materi terinspirasi dari situs membership milik #Gm Susanto yang selalu royal memberi materi terbaru seputar internet marketing alias bisnis online. Semoga saja dengan menjiplak gaya berbisnis Gm Susanto, penjualan untuk jadwal kursus blogging saya sanggup meningkat tiap bulannya.
Bagaimana taktik memberi informasi update materi tanpa ada alat autoresponder atau web khusus login membership di ketika mempunyai jumlah akseptor kursus lebih dari 100 orang? Hal ini tentu merepotkan. Namun, lebih merepotkan kalau harus mengurus 100 akseptor kursus tanpa materi yang mendetail. Justru menambah materi untuk mengurangi ketidakpahaman mereka sehingga hanya fokus pada pemberitahuan dan menawarkan file mengenai update materi.
Menambah Fasilitas Web Minisite Untuk Mendukung Dalam Penerapan Materi Kursus
Masalah materi kursus blogging bisnis, paling tidak terlepas dari materi blog, penulisan dan juga bisnis. Sehingga saya pun menciptakan kemudahan mempermudah dalam hal blogging bisnis. Fasilitas yang di maksud yakni dilema pembuatan web minisite khusus untuk penjualan produk informasi yang tidak mengandalkan minisite blogspot atau wordprress. Murni file web biasa namun saya membuatnya dengan desain kekinian yaitu desain responsive.File web minisite responsive sanggup sebagai alternatif bagi mereka yang lebih menyukai atau menginginkan web penjualan biasa yang tidak memakan kawasan di hosting langsung namun sanggup menggunakan domain pribadi.
Seperti yang anda tahu, sanggup menciptakan halaman web di blogspot dengan menggunakan domain atau tidak. Tetapi kalau menggunakan blogspot, ada dua tampilan di mesin pencari, yaitu tampilan masih menggunakan subdomain dan juga yang sudah berdomain. Walaupun tidak dikatakan duplikat konten, tetapi alhasil kurang menarik.
Bisa juga menciptakan halaman web dengan wordpress. Tetapi menggunakan wordpress cukup mengurangi kapasitas penyimpanan file di hosting. Belum lagi kalau berhadapan dengan hosting tertentu yang ketat dalam seleksi plugin gratisan, sanggup bermasalah kalau halaman web diberi plugin, misal plugin SEO. Ini pengalaman saya yang pernah terjadi error ketika menggunakan plugin SEO. Ketika ditanya, ternyata pengamannya besar lengan berkuasa sehingga sangat sensitif pada plugin gratisan.
Solusi terbaik yang bersifat sementara, untuk orang yang tidak terlalu penting menggunakan web minisite namun menginginkannya, lebih baik menggunakan file web biasa. Tentunya, dengan desain yang manis serta responsive, sanggup bersaing dengan web minisite dari blogspot atau wordpress.
Memperbaiki Member Area Dengan Web Responsive
Saya diuntungkan sekali dengan buku “Proyek Membangun Responsive Web Design Dengan Bootstrap 3&4” karya Husen Alatas. Dalam buku tersebut menawarkan banyak bonus-bonus file website. Ada beberapa file yang cocok untuk saya gunakan sebagai media member area, kawasan mendownload materi kursus beserta langkah-langkah menjalankan jadwal pembelajarannya.Karena file web perlu mengalami pengeditan sesuai selera saya − tentunya sesuai panduan buku Husen Alatas−, sehingga membutuhkan waktu dalam proses pergantiannya.
Sebenarnya sudah simpulan pengeditan web member area. Namun dalam hal pengembangan member area yang lebih mendukung kesan “program kursus”, masih membutuhkan waktu dalam perbaikan.
0 Response to "Fokus Bisnis - Terpaksa Menutup Penulisan Artikel Blog"
Posting Komentar