Tuhan Tidak Memandang Rupa Tapi Hati Dan Perbuatan
Kehormatan kebesaran dan kemuliaan seorang insan bukan terletak pada tingginya pangkat jabatan/ tahta, melimpahnya harta, banyaknya keturunan maupun popularitas juga bukan pada bagus dan ketampanan rupa akan tetapi pada kwalitas hati yang diwujudkan oleh tubuh jasmaniah dalam bentuk perbuatan ketaatan dihadapan Allah SWT
Berapa banyak diantara insan yang menyandang tingginya pangkat jabatan /tahta, mempunyai harta yang melimpah mempunyai banyak keturunan dalam jumlah keluarga besar mempunyai wajah ganteng dan bagus akan tetapi hatinya kosong tidak mempunyai ketakwaan amal sholeh sedikitpun berlaku sombong berbuat maksiat, kedzaliman kemungkaran dan kemunafikan pada sesama manusia
Lain halnya dengan insan hina dina miskin papa, sekalipun hidup serba kekurangan tidak mempunyai sedikitpun yang diandalkan dalam hitungan harta maupun keturunan juga tidak bagus maupun ganteng akan tetapi dijalani dengan qona'ah lapang dada dalam hatinya ada takwa selalu berzakat sholeh maka yang demikian menerima daerah mulia dan derajat tinggi dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian akan tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian dan perbuatan-perbuatan kalian (HR Muslim)
Seberapapun tingginya pangkat seorang presiden sekalipun mempunyai kekayaan tujuh bukit gunung emas mempunyai banyak keturunan jumlah besar (keluarga besar) dan berwajah cantik/tampan akan tetapi hatinya kotor maka semua tidak akan bermanfaat sedikitpun
Oleh alasannya itu celaki dan hiasilah mata hati dengan dzikirullah jagalah diri dari perbuatan maksiat berbuatlah baik adil pada sesama untuk melaksanakan perintah takwa dan menjauhi larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menuju pada hakikat kemuliaan
Berapa banyak diantara insan yang menyandang tingginya pangkat jabatan /tahta, mempunyai harta yang melimpah mempunyai banyak keturunan dalam jumlah keluarga besar mempunyai wajah ganteng dan bagus akan tetapi hatinya kosong tidak mempunyai ketakwaan amal sholeh sedikitpun berlaku sombong berbuat maksiat, kedzaliman kemungkaran dan kemunafikan pada sesama manusia
Lain halnya dengan insan hina dina miskin papa, sekalipun hidup serba kekurangan tidak mempunyai sedikitpun yang diandalkan dalam hitungan harta maupun keturunan juga tidak bagus maupun ganteng akan tetapi dijalani dengan qona'ah lapang dada dalam hatinya ada takwa selalu berzakat sholeh maka yang demikian menerima daerah mulia dan derajat tinggi dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian akan tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian dan perbuatan-perbuatan kalian (HR Muslim)
Seberapapun tingginya pangkat seorang presiden sekalipun mempunyai kekayaan tujuh bukit gunung emas mempunyai banyak keturunan jumlah besar (keluarga besar) dan berwajah cantik/tampan akan tetapi hatinya kotor maka semua tidak akan bermanfaat sedikitpun
Oleh alasannya itu celaki dan hiasilah mata hati dengan dzikirullah jagalah diri dari perbuatan maksiat berbuatlah baik adil pada sesama untuk melaksanakan perintah takwa dan menjauhi larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menuju pada hakikat kemuliaan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kau disisi Allah yaitu orang yang paling bertakwa diantara kau (Al QS : Al Hujarat 49 : 13)
Jadikan diri untuk melaksanakan takwa diantara hamba-hambanya alasannya sejatinya sumber kemulian dan kebesaran terletak pada kesucian qolbu/hati sanubari yang senantiasa tersambung pada Tuhan-Nya
Tempatnya kebesaran dan kemulian bukan pada insan tidak perlu mempromosikan atau mengemis-ngemis kebesaran dan kemuliaan pada sesama makluk untuk mengakuinya akan tetapi dengan berbuat ketaatan dengan rasa takut cinta dan ridha dihadapan sang pencipta yang Maha besar dan mulia
Demikian Tuhan Tidak Memandang Rupa Tapi Hati dan Perbuatan supaya sanggup bermanfaat untuk menerima kemuliaan yang hakiki
Hakikat kemuliaan dan kebesaran bukan pada sesama makluk jika iya niscaya sedang tertipu alasannya sifatnya hanya sementara ada batasnya tidak langgeng, kehormatan kebesaran dan kemuliaan hanya disisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala inilah Tuhan Tidak Memandang Rupa Tapi Hati dan Perbuatan
Hakikat kemuliaan dan kebesaran bukan pada sesama makluk jika iya niscaya sedang tertipu alasannya sifatnya hanya sementara ada batasnya tidak langgeng, kehormatan kebesaran dan kemuliaan hanya disisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala inilah Tuhan Tidak Memandang Rupa Tapi Hati dan Perbuatan
0 Response to "Tuhan Tidak Memandang Rupa Tapi Hati Dan Perbuatan"
Posting Komentar